Hallo
Bro and Sis, pada post kali ini Oe akan membahas lanjutan dari post Oe
sebelumnya tentang Sistem Informasi Geografis. Di Post kali ini membahas
tentang jenis – jenis data pada Sistem Informasi Geografis. Untuk temen – temen
yang pengen tau lebih detail tentang apa itu SIG, Sejarah, Tujuan, Serta
manfaatnya langsung aja mampir dipostingan Oe sebelumnya. Bisa klik Link
dibawah ini.......
Oke
langsung saja, jenis data pada sistem informasi geografis itu ada 2 yaitu data
Spasial dan data Non-Spasial :
1.
Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu
wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa
grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat
x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
a) Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang
direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis
yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik
perpotongan antara dua buah garis).
b) Data Raster
Data raster adalah data yang
dihasilkan dari penginderaan jauh. Data
Raster sering disebut juga dengan sel grid. Pada data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture
element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran
pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di
permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra.
2.
Data Non-Spasial
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi
informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut
berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.
Proyeksi Map
Proyeksi Map Adalah Transformasi sistematis dari garis lintang dan garis bujur lokasi dari
permukaan bola atau ellipsoid ke lokasi di pesawat Setiap metode merepresentasikan permukaan tiga
dimensi sphare hingga dua bidang dimensi Sphere adalah objek geometris bulat sempurna dalam ruang
tiga dimensi yang merupakan permukaan bola bulat bulat (yaitu, analog dengan objek melingkar dalam
dua dimensi, di mana "lingkaran" membatasi "disk" nya). Elipsoid adalah permukaan yang dapat diperoleh
dari bola dengan merusaknya dengan cara skaling directional, atau lebih umum, dari transformasi affine.
Geoid adalah bentuk yang permukaan lautan akan mengambil di bawah pengaruh gravitasi bumi dan rotasi
saja, dengan tidak adanya pengaruh lain seperti angin dan pasang surut. Beberapa jenis Proyeksi map.
1. Cylindrical : proyeksi peta silindris perspektif. Ini sesuai dengan memproyeksikan permukaan Bumi ke tangen
silinder ke khatulistiwa seakan dari sumber cahaya di pusat Bumi.
2. Azimuthal : proyeksi peta azimuth. Ini memiliki sifat yang berguna bahwa semua
titik di peta berada pada jarak yang benar proporsional dari titik pusat, dan
bahwa semua titik di peta berada pada azimuth yang benar dari titik pusat.
3. Conic : permukaan berbentuk
kerucut selalu merupakan hasil proyeksi, tetapi jarang secara langsung
berpartisipasi dalam konstruksi geometrisnya.
SISTEM KOORDINAT
1. Geografis
Sstem
ini dibagi menjadi dua , yaitu Longitude dan Latitude. Longlitude : Besarnya
bujur suatu tempat (titik) adalah busur yang diukur (dalam derajat) pada suatu
parallel antara meridian tempat tersebut dengan meridian utama (meridian
greenwich). Meridian Greenwich mempunyai harga
bujur 00 (nol
derajat). Bujur dari suatu titik tertentu pada bola bumi diukur ke timur atau
ke barat dari meridian Greenwich. Harga bujur berkisar dari 00 sampai 1800 ke Timur atau ke Barat. Apabila suatu titik hanya diketahui besarnya bujur saja, kita tidak dapat
mengetahui lokasi secara teliti karena dengan bujur yang sama dapat terletak
pada suatu meridian penuh. Dengan perkataan lain suatu meridian dapat
didefinisikan sebagai suatu garis yang menjadi tempat kedudukan semua
titik-titik yang mempunyai longitude yang sama. Panjang bujr setiap 10 dalam miles/kilometer tidak tetap, tergantung dari
letak parallel. Jarak yang paling besar adalah di equator karena merupakan
lingkaran besar. Panjang 10 bujur di equator = 111,322 km,
makin kea rah kutub menjadi bertsmbsh kecil hingga mendekati nilai 0 km (di kutub).
Latitude : Besarnya
lintang suatu tempat didefinisikan sebagai busur yang diukur (dalam derajat)
pada suatu meridian antara tempat tersebut dengan equator. Besarnya lintang
mempunyai harga dari 00 (equator) sampai 900 di kutub utara dan kutub selatan. Apabila suatu
tempat (titik) diketahui lintang dan bujur berarti lokasi dapat ditentukan
dengan teliti yang merupakan koordinat geografis.
2. Indian Zone 11b
Sistem
referensi Grid India adalah sistem referensi grid geografis yang berbeda dari
Sistem Koordinat Geodesi (Bujur / Lintang). Sistem ini digunakan secara khusus
oleh Survey of India Maps dan oleh karenanya oleh sejumlah besar organisasi
Pemerintah India. Hanya 9 wilayah yang tercantum dalam koordinat Indian Zone.
3. UTM Zone 46N
Seperti
metode tradisional lintang dan bujur, itu adalah representasi posisi
horizontal, yaitu digunakan untuk mengidentifikasi lokasi di Bumi secara
independen dari posisi vertikal. Namun, itu berbeda dari metode itu dalam
beberapa hal. Sistem UTM bukanlah proyeksi peta tunggal. Sistem ini malah
membagi Bumi menjadi enam puluh zona, masing-masing merupakan deretan enam
derajat bujur, dan menggunakan proyeksi Mercator transversal garis potong di
setiap zona. Jadi ada pembagian 60 wilayah waktu , di indonesia sendiri ada 3
pembagian wilayah waktu , yaitu WIB (+7) , WITA (+8) dan WIT (+9).








0 comments:
Posting Komentar